Senin, 15 Juni 2009
Minggu, 14 Juni 2009
Honda new SH150i
Whether you're commuting, shopping or simply going from Point A to B, getting there should be all the fun. So without further ado, allow us to introduce you to Honda's all-new SH150i: your first-class ticket to world-class fun, guaranteed to get you wherever you're going with style—and a smile. The SH150i is the perfect blend of cool and cutting-edge, combining progressive styling and plenty of room for two with a fuel-injected 153cc four-stroke engine, Honda V-matic transmission and Combined Braking System delivering the potent, reliable performance one has come to expect from a Honda. No wonder it's the most popular scooter in Italy!
The all-new SH150i. Proof that a scooter can be both practical and fun.
-
Big Style. Bigger Smiles.
Smooth and strong four-stroke power. Twist-and-go automatic transmission ease. Stylish, two-up accommodations. The SH150i is here — come see what all the fun is about.
Learn More -
150cc of Power. Flat Out Fun.
Compact and potent, the gas-sipping SH150i's 153cc engine delivers responsive, fuel-injected power and tons of fun with every twist of the throttle.
Learn More -
Relax. It's Honda V-Matic.
Honda's V-Matic automatic belt-drive system means no shifting, ever, thanks to a sophisticated three-stage operation that helps deliver optimum power.
Learn More
Explore Related Models
The Open Road
Free yourself and find inspiration on The Open Road.
Learn More
PRAIREI @ 360
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
|
Sabtu, 23 Mei 2009
Buku Pedoman N250R - Panduan Suku Cadang (Parts Guide)
Buku panduan suku cadang.. tapi bukan buku manual yaa.. Isinya
diagram parts dan harga suku cadang dalam $US.. sebagai referensi aja
bagi yang terbiasa untuk beli suku cadang sendiri...
Okeh, keterangan dikit:
- File asli dalam bentuk pdf
- Di-Compress ada dalam tiga versi zip, rar, atau hj split (tinggal pilih aja sesuai preferensi)
- Filenya bisa download di http://autos.groups.yahoo.com/group/cyber-ninja250r (YahooGroups N250R)
folder Files (sub folder N250R - Parts Guide...), tinggal pilih compress-annya
Semoga bermanfaat, Salam
________________________________________________________________________________
_________________
Ninja® 250R Sport - Kawasaki 2009
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
|
Rabu, 17 September 2008
Pilah Pilih Knalpot
Exhaust atau lubang buang, juga punya peran penting dalam setingan motor korek harian alias Kohar. Artinya, pemilihan knalpot musti seirama karakter mesin. Tentu ada patokannya. “Dilihat dari angka durasi buang pada kem, serta tinggi rpm atau torsi maksimum yang dicapai,” jelas Galan Ridwan, teknisi mesin yang gape urusan knalpot.
Lebih jelas, bisa lirik lagi Em-Plus edisi 267/V halaman 16. Di situ semua jelas dipaparkan, lengkap berikut tabelnya.
Nah, mengacu dari rumus itu, Galan bikin kira-kira untuk korekan harian, yang ubahannya kem-nya tidak terlalu ekstrem. “Saya kira, panjang header knalpot ideal berkisar antara 58-64 cm. Itu kalau lihat kira-kira bukaan klep buang sebelum TMB (Titik Mati Bawah) antara 65 sampai 70 derajat,” jelasnya.
Ingat! Yang disebut panjang header knalpot. Itu adalah antara ujung yang dihubungkan ke lubang exhaust sampai ke batas sebelum diameter membesar atau bufle.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih knalpot, adalah soal diameter lubang knalpot Galan kasih ancer-ancer gampang soal itu. “Cari aman, samakan dengan diamater klep buang,” jelasnya singkat.
Kalaupun ada toleransi, maka tidak boleh lebih dari 10 persen lebih kecil dari angka itu. “Semakin kecil, tenaga atas makin pendek,” papar mekanik yang tinggal di Jl. Haur Mekar, No. 30, Bandung, Jawa Barat ini.
Satu hal lagi, lihat juga soal lekukannya. Yang utama, jangan sampai lekukan mengubah diamater. “Misal bikin gepeng pipa. Itu jelas mengganggu. Makanya, cari lekukan yang bagus,” ingat Galan lagi.
Nah, udah bisa milih knalpot ideal buat Kohar, kan?
Membuat Batasan Korek Kem
Korek harian (kohar), sah-sah saja korek kem. Bisa dipangkas atau diganti dengan kem modif. Tapi tentu tidak ekstrem seperti halnya di balap. “Kohar perlu dipikirkan ketahanan untuk harian. Lagian, komponen pendukung lain masih standar,” jelas , mekanik Jogja yang kini tangani Suzuki Istana Asevedo Racing, Purwokerto, Jawa Tengah.
Olah kem, langkah pertama tentukan dulu tinggi angkatan klep (lift). Tak perlu tinggi-tinggi. “Makin tinggi lift, per-klep makin tertekan. Dipake harian riskan boros per-klep,” tambah laki-laki hitam manis ini.
Untuk patokan, Dapat dirumuskan. Tinggi lift cukup 30% x diameter payung klep in. Misal untuk Shogun 110, lift maksimal 30% x 25 mm = 7,5 mm.
Cara pangkasnya, setengah badan kem, yaitu pada bagian yang bawah atau yang gemuk, dikikis rata seluruh bagian (gbr. 1). “Misal 0,8 mm, maka pangkasan harus rata seluruhnya. Awas, jangan sekali-kali ubah bagian pucuk kepalanya. Karena akan mengubah lube center (lb),” ingatnya.
Lho, apa itu lube center (LB)? Coba dibuka di situs Accelerated Motion Performance Product. Definisi LC adalah derajat dari titik mati atas menuju puncak bumbungan kem.
Lanjut ke pangkasan cari lift. Darojat kasih ilustrasi pangkas 0,8 mm pada kem Shogun 110. Hasilnya, lift jadi 6,6 mm. “Tinggal hitung persamannya kalau mau pangkas lebih,” jelas mekanik berambut kriting ini.
Lanjut ke durasi yang tidak butuh terlalu lama. Itu justru tidak efisien. Lagi-lagi, faktornya karena komponen lain tidak banyak berubah. “Cukup 300 derajat,” asumsi Darojat.
Untuk nentuin bukaan klep in, pakai rumus patokan durasi dibagi 2 dikurangi lube center (LC). Misal Yamaha Vega dengan LC = 102, ingin dicari dengan bukaan 300 derajat. Maka bukaan klep masuk adalah (300/2)-102 = 48 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Klep masuk menutup dicari dengan rumus durasi-180-bukaan in, atau 300-180-48. Ketemu angka 72 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Untuk klep buang, tinggal dibalik. Buka 72 derajat sebelum TMB dan menutup 48 setelah TMA. Cara pangkasnya, kikis pinggang bagian atas ke arah kepala kem (gbr. 2). “Cukup disesuaikan. Dipangkas sedikit bertahap, lalu di cek sampai ketemu durasi yang diinginkan,” paparnya. Tapi harus tahu dulu posisi top atau TMA di kem.
Ingat, pangkasan juga harus rata dan sesuai profil kem. “Kalau enggak sesuai dampak akan terasa. Pembakaran tidak sempurna. Mesin enggak njerit. Kerak juga banyak di ruang bakar,” ingatnya.
Kemudian, untuk deteksi fungsi per klep, bisa dilakukan dengan menggerakan gigi sentrik (gbr. 3). Rasakan saat diputer. Kalau dirasa ada hambatan, berarti per enggak main. Perlu diganti. Paham?